Senin, 21 Juli 2014

Pengakuan & harapanku

Ya robb..
Hamba bukan siapa-siapa..
Bahkan bukan apa-apa..
Tanpa bimbingan-MU
tak mungkin hamba masih berada dalam naungan-MU..

Ya robb..
Hamba sangat sadar..
Untuk semester ini nilai hamba jauh dari harapan..
Bukan karena apa dan siapa?
Namun,karena ini yang engkau lukis di atas kanvas kehidupan hamba..

Selasa, 15 Juli 2014

SEKELUMIT RINDU

pernahkah kau tahu..
jika rindu mulai menggodaku
tiada lain airmata yang menyambutnya
siksa batin tak terelakkan
mencoba untuk melawan arus melintang

sakit,,
bahkan teramat sakit
menyadari bahwa rindu terbelenggu oleh undang-undang
menghempaskan keabadian
mengapa tak pernah sepi dari legenda..
bahwa airmata selalu menemani renjana?

jeritan bisu seekor pipit

di atas langit,masih ada langit bung..namun,kau selalu tertawa lepas menapaki angin..hidup terpasung diantara sepasang kemungkinan..mengiringi roda kehidupan yang terus berputar..
berbahagialah,karena kini kau berada di atas..
tapi,suatu saat nanti??
haha..
mengapa kau tak berani menatap kebawah?
apa kau juga dapat memahami pedihnya berperan sebagai yang tertindas..
pandanglah sedikit alam dibawahmu,bung..
agar dawaimu tak kian congkak..

gejolak seutas senja

jika esok tak lagi kutemui pagi
maka hari ini, kan kusunggingkan senyum dibibir
seraya tiada henti kusyukuri nikmat Nya yang tertuang

jika esok tak lagi kutemui pagi
maka hari ini, kan ku izinkan tetesan embun menjelma hujan
menyesali setiap kesalahan dan kekhilafan yang telah terukir

jika esok tak lagi kutemui pagi
maka hari ini, kan ku perpanjang sujudku kala menghadap Nya

jika esok tak kutemui pagi
maka hari ini, ingin ku bersimpuh dikaki ayah bunda meminta ridho

Minggu, 13 Juli 2014

sepucuk rindu ananda untukmu,bunda

Assalamu’alaikum wr.wb.
Apa kabar bund?
Semoga Allah tetap menjaga langkahmu dijalan-Nya..
Hem,terdengar kabar..
Bahwa tubuh bunda kian kurus..
Mengapa bund?
Akankah ananda sebagai penyebabnya?
Bund..
Jujur,ananda merindukan pelukan bunda..
Ananda ingin berada dalam kehangatan belaian bunda…
Ananda ingin bersama bunda..
Namun,semua hanya terukir dalam angan yang bermain di pelupuk mata ananda..

jelang kisah klasik

Kawan..
Waktu tak pernah dapat memahami..
Dari jeda menuju masa..
Dalam diam memberi isyarat..
Kebersamaan ini telah usai..
Kawan..
Rentetan kisah..
Yang telah terlampir dalam masa Aliyah..
Kini hanya terkenang dalam kalbu..
Menangislah,kawan..
Dihari yang tak akan berkenan tuk di ulang..

selayang pengakuan

Butiran mutiara bening..
Tak tertahankan..
Jatuh..jatuh membasahi pipi..
Kala sang waktu...
Merenggut kebersamaan ini..
Guru..
Tak pernah kau mengeluh kala membimbing kami..
Mulyanya ajaranmu,jantung kehidupan kami..
Tulus ikhlasmu tuk mendidik kami..
Tak ternilaikan lelah dan letih..
Guru ..
Sehimpun salahku…
Kau balas sejuta kasih sayang..