Minggu, 13 Juli 2014

selayang pengakuan

Butiran mutiara bening..
Tak tertahankan..
Jatuh..jatuh membasahi pipi..
Kala sang waktu...
Merenggut kebersamaan ini..
Guru..
Tak pernah kau mengeluh kala membimbing kami..
Mulyanya ajaranmu,jantung kehidupan kami..
Tulus ikhlasmu tuk mendidik kami..
Tak ternilaikan lelah dan letih..
Guru ..
Sehimpun salahku…
Kau balas sejuta kasih sayang..

Gersangnya moralku..
Kau siram dengan akhlaq yang mempesona..
Guru..
Maafkanlah semua kesalahan kami..
Yang mungkin tak dapat kami perbaiki..
Agar sepercik ilmu yang kau beri
Dapat kami amalkan di jalan Ilahi..
Guru..
Hari ini Kami menghadap..
Memohon doa restumu..
kami akan melangkah..
Untuk menggapai impian..
Serta mewujudkan cita..
Terima kasih guru..
Atas segenap pengorbananmu..
Dengan apa kami harus membalas budi jasamu?
Karena tak kami miliki sesuatu berharga..
Yang sebanding nilainya..
Dengan budi jasamu..
Hanya untaian namamu..
Yang akan senantiasa tercantum..
Dalam alunan nada doa kami..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar